Dalam kesibukan pengunjung pesta buku mencari-cari buku pilihan, Pusat dagangan Dunia Putra digamatkan lagi dengan suara-suara pengacara di atas pentas yang bersungguh-sungguh mengajak pengunjung naik ke atas . Adakah acara yang dijalankan dikira sebagai satu daya tarikan pengunjung ke pesta buku? Pengunjung diminta naik ke pentas lantas meniru aksi pelatih-pelatih (yang kesemuanya perempuan berpakaian hitam ketat, dan tidak bertudung litup) seperti menari dan membuat gerakan yang dirasakan agak memalukan (seperti berguling-guling). Akhir pengunjung yang berjaya melakonkan gerak aksi pelatih tadi diberikan hadiah. Mudah bukan? kata suara pengacara yang cukup membuatkan pengunjung lain berasa tidak selesa hakikatnya.
Apa relevannya acara sebegitu? Bahkan tidak keterlaluan jika dikatakan di sebalik suasana keintelektualan itu, pesta buku telah dicemari dengan aksi yang menjengkelkan. Tamsilan betapa tidak bermanfaatnya aksi tersebut buat tatapan anak-anak kecil pengunjung yang merasakan aksi tersebut sangat menarik. Pada pandangan penulis, pihak penganjur perlu kaji balik sebarang acara yang akan diadakan di pesta buku meskipun acara tersebut boleh dikatakan acara selingan. Semoga apa yang kita lihat dapat dipertimbangkan dan dikaji semula sejauh mana relevannya acara tersebut untuk menepati konsep pesta buku. Wallahu a'lam.
0 comments:
Post a Comment