andai Nabi sendiri pernah bermadah,
dunia sudah seusia wanita tua,
sempatkah kita jalan di muka bumi-Nya
dengan mendabik dada?
kita memikirkan dunia, kesudahannya..
tetapi kita alpa dengan nasib dan kesudahan kita..
kita menyalahkan pihak ini pihak itu,
sekiranya jenayah berlaku..
tetapi kita lupa diri kita yang menyumbang
dengan tunduk berdiam kaku.
Nabi bermadah lagi,
Islam itu datang dalam keadaan asing,
dan kembali dalam keadaan asing,
sedang kita masih sakit kepala mengadu pening,
dunia dikatakan sudah maju,
melangkau abad ke 21,
tapi kita jauh terinjak kembali ke zaman batu..
apakah masih ada satu saat?
benarlah tanda kiamat sudah mendekat,
sedang diri tersungkur di kaki nafsu,
atma masih tunduk membisu,
biar kebenaran menumpang lalu..
Aduh dunia, sakitnya, tidak terasa,
apakan tidak manusia masih mampu gembira,
Quran menukil banyakkan menangis,
kurangkan ketawa..
adakah kita masih punya telinga.??
aduh dunia....
sama beringat sebelum kena
faqir fillah
halim elqeattu
0 comments:
Post a Comment